Engkau tak perlu tahu, bahan dasar dari Blog sederhana ini adalah cinta yang sedang menyala...

Tahapan-tahapan Kajian Matan dari Aspek Bahasa *)


I.     Pengertian, Urgensi, dan Cabang-cabang Ulum Hadits yang Berkenaan dengan Kajian Matan
Secara sederhana, pengertian matan bisa dikatakan sebagai redaksi hadits (redaksi hadits inilah yang tentunya menjadi objek kajian). Terlepas dari berbagai istilah yang pakai oleh para ahli untuk memaparkan persoalan ini. Selain itu, kajian masalah matan memang tergolong urgen. Bahkan sangat urgen. Pasalnya, matan merupakan unsur terpenting dalam kajian hadits secara keseluruhan. Sebagaimana sudah maklum, bahwa setidaknya ada dua unsur dalam hadits, yaitu matan dan sanad.
Salah satu urgensi kajian matan ini adalah, bahwa keshahihan suatu hadits adakalanya tak sekedar diukur dari aspek sanadnya saja. Tapi juga dari aspek matannya, seperti apakah matan hadits tersebut tidak bertentangan dengan al-Quran, tidak bertentangan dengan fakta ilmiah; tidak syadz, dan sebagainya.
Selain itu, Rasulullah Saw. adalah manusia yang juga terikat dengan kultur Arab; dengan begitu, tidak heran bila kemudian pesan yang disampaikanpun tidak lepas dari faktor bahasa dalam masyarakat tersebur: bahasa Arab. Makanya, pada titik inilah kemudian kajian tentang hadits Nabi Saw. menjadi penitng untuk dikaji pula dari aspek bahasa; dengan salah satu pertimbangannya, agar kita tidak jatuh dalam kesalahan, baik sebagai “penafsir” terhadap redaksi hadits tersebut, maupun sekedar sebagai penerima. Dan, inilah yang menjadi fokus kajian kita pada kesempatan sekarang.
Kajian mengenai hadits Nabi dari aspek bahasa sebenarnya memiliki cabang-cabang kajian khusus, seperti: Ilmu Gharib al-Hadits; Ilmu ‘Ilal al-Hadits, Ilmu Mukhtalaf al-Hadits, dst. Seperti yang sudah dibahas pada pertemuan sebelumnya; lengkap dengan paparan mengenai metode yang digunakan untuk mengkajinya.
Sekali lagi pada bagian ini penulis hanya ingin membahas lebih tahapan-tahapan dalam mengkaji matan hadits, secara khusus dari aspek bahasa saja.
II.           Tahapan-tahapan Kajian Matan dari Aspek Bahasa (Bagian Inti)[1]
Setidaknya ada 6 tahapan dalam kajian matan hadits yang terkait dengan aspek bahasa. Yaitu sebagai berikut:
i.                    Takhrij hadits secara tematis
ii.                  Memilih kata-kata kunci
i)                    Makna leksikal
ii)                  Makna gramatikal
iii.                Komparasi antar riwayat yang ada dalam tema tersebut
iv.                Menilik bahasa yang gharib
v.                  Mengkaji bahasa yang mengandung ungkapan majaz
vi.                Makna tekstual keseluruhan
Guna mempermudah pemahaman terkait pembahasan, maka penulis langsung pada langkah praksis; sebagaimana terlampir.
Rujukan:
‘Ulum al-Hadits, karya Dr. Nuruddin ‘Itr
Ikhtishar Musthalahul Hadits, karya Dars. Fatchur Rahman
Dll.



[1] Teori mengenai tahapan-tahapan tersebut penulis dapatkan melalui catatan dari Dr. Nurun Najwah, saat komsultasi.

(* Ditulis oleh: Miski M.

1 comments:

  1. pak miski,, kok gk ada contohnya yg aspek kajian matan dari segi bahasa ,?

    BalasHapus